Suatu
kebiasaan yang telah melekat dalam diri masyarakat dapat membentuk moral,
kebiasaan yang baik menghasilkan pribadi perorangan yang baik bula, begitu
sebaliknya. Moral adalah hal yang tidak dapat dikaitkan dengan genetik, banyak
individu yang kaya akan moral justru terlahir dari lingkungan yang kurang baik,
semua itu tergantung individu masing-masing. Namun banyak juga alasan yang
membuat seolah-olah etika sendiri adalah sesuatu yang dapat diwariskan, seperti
contohnya orang tua yang keras dalam bertutur kata dan tidak mempedulikan
perasaan orang lain akan menghasilkan anak yang keras dalam bertutur kata dan
tidak mempedulikan perasaan orang lain juga, padahal sebenarnya sang anak dapat
menjadi orang yang lebih baik dengan lebih membuka wawasan agar menjadi pribadi
yang lebih baik lagi. Moral adalah suatu
sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara
sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Etika Moral hal yang sangat penting karena
dapat menyangkup banyak aspek dalam kehidupan, salah satu contohnya dalam hal
lingkungan. Bagaimana bisa moral mempengaruhi lingkungan ? Bukankah lingkungan
dan moral sangatlah bertolak belakang ? Apakah berhubungan ?
Ya, secara tidak langsung berkurangnya kesadaran moral dapat berpengaruh dan berdampak pada lingkungan , ketika moral tidak lagi diterapkan dan masyarakat mulai kurang peduli dengan lingkungan, sedangkan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat sendiri, berikut merupakan cuplikan berita yang membahas tentang krisis moral yang mempengaruhi lingkungan :
Ya, secara tidak langsung berkurangnya kesadaran moral dapat berpengaruh dan berdampak pada lingkungan , ketika moral tidak lagi diterapkan dan masyarakat mulai kurang peduli dengan lingkungan, sedangkan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat sendiri, berikut merupakan cuplikan berita yang membahas tentang krisis moral yang mempengaruhi lingkungan :
Bicara di KTT Iklim, Din Singgung Krisis Moral
Penyebab Kerusakan Lingkungan
Jakarta - Ketua
Dewan Pengarah Siaga Bumi (Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi) Din
Syamsuddin, tampil sebagai pembicara dalam Conference of Parties 21 (COP 21)
atau KTT Perubahan Iklim di Paris, Prancis.
Dalam presentasinya,
Din menegaskan kerusakan lingkungan hidup, perubahan iklim dan pemanasan global
adalah masalah moral. Krisis lingkungan menurutnya adalah wujud dari krisis
moral.
"Oleh karena itu,
solusi terhadap perubahan iklim yang menjadi salah satu fokus COP-21 di Paris
harus menyertakan pendekatan moral dan etika agama. Tanpa landasan dan
pendekatan moral, solusi menjadi tidak berarti dan tak akan sejati," kata
Din saat berbicara di Paviliun Indonesia pada sesi Interfaith Dialogue: Faith
Action for Climate Solution, Senin (30/11/2015).
Ketua Dewan
Pertimbangan MUI ini, menegaskan kerusakan di muka bumi adalah akibat ulah
perbuatan manusia. Karena itu, penanggulangan masalah perubahan iklim dengan
segala dampaknya sambung Din harus menjadi tanggung jawab bersama semua umat
beragama.
Selain itu, Din juga
berbagi pengalaman Indonesia melalui Siaga Bumi dalam penanggulangan dampak
perubahan iklim dan kerusakan ekosistem melalui pendekatan keagamaan.
Siaga Bumi, yang
merupakan gerakan nasional lintas agama, tengah melakukan gerak aksi berupa penyadaran
untuk pemuliaan lingkungan hidup, penciptaan Eco-Rumah Ibadat (Eco-RI), dan
penciptaan sungai bersih.
"Terkait Eco-RI,
Siaga Bumi telah meluncurkan Eco-Vihara di Bogor akhir Oktober lalu, dan
Eco-Masjid pada awal Januari yang akan datang, yang akan disusul oleh
Eco-Masjid, Eco-Gereja, Eco-Pura, Eco-Klenteng, dan seterusnya. Kita perlu
mulai dari menjadikan Rumah Tuhan sebagai tempat ramah lingkungan, sebelum kita
bergerak memuliakan bumi ciptaanNya," ujar Din dalam keterangan tertulis
yang diterima redaksi.
Din menegaskan, Siaga
Bumi akan bekerja sama dengan semua pihak yang peduli, baik pemerintah, dunia
usaha, maupun masyarakat.
"Solusi terhadap
kerusakan lingkungan hidup, perubahan iklim dan pemanasan global tidak dapat
ditangani satu pihak saja, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Pada titik
tanggung jawab kolektif inilah agama-agama menemukan rendevous-nya," ujarnya.
(fdn/fdn)
Analisis News Value terhadap berita krisis moral penyebab kerusakan
lingkungan.
1. Significance : Seberapa penting berita
tersebut bagi khalayak publik
2. Timeliness : Tingkat aktualitas
suatu peristiwa, Baru saja terjadi
3. Proximity :
Kedekatan secara geografis dan psikologi
4. Magnitude : Seberapa luas
pengaruh suatu peristiwa bagi publik atau masyarakat luas
5. Prominence : Ketokohan orang yang
terlibat dari sebuah peristiwa
6. Conflict :
konflik atau ketegangan yang terjadi di dalamnya
7. Human interest : Menyentuh kemanusiaan
perasaan publik
Saya akan mencoba untuk mencocokan dan menganalisis News Value terhadap
berita yang saya cantumkan dan saya bahas yaitu krisis moral penyebab kerusakan
lingkungan. Yang pertama yaitu seberapa penting berita tersebut atau
Significance, berita ini sangatlah penting karena berita ini membahas
tentang keadaan krisisnya moral yang apabila dibiarkan dan tidak ada penganan
yang lebih lanjut bisa saja mempengaruhi banyak aspek tidak hanya dalam
lingkungan , selain itu berita ini penting karena kerusakan alam yang dibiarkan
akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sendiri. Yang selanjutnya yaitu Timeliness,
peristiwa ini memang kurang aktual karena berita ini terangkat pada tahun 2015,
namun sampai saat ini krisis moral memang belum usai. Proximity, berita
ini mengandung proximity karena kerusakan lingkungan ini tidak terjadi di satu
negara saja namun diseluruh negara. Kemudian Magnitude yaitu seberapa
luaskah pengaruh suatu peristiwa bagi publik atau masyarakat luas? Pengaruh peristiwa
ini sangatlah luas, karena kerusakan alam akan menyebabkan ketidak seimbangan
ekosistem yang ada di seluruh dunia. Selanjutnya Prominence, orang yang
terlibat adalah Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA, atau dikenal dengan Din Syamsuddin adalah seorang tokoh Muhammadiyah. Menjabat sebagai
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode
2005-2010 dan 2010-2015. Conflict atau ketegangan yang terjadi
disini yaitu terkait dengan pemecahan solusi dari masalah yang ada, yaitu
bagaimana cara mengembalikan moral yang mungkin akan terus tergerus oleh zaman
ini , karena moral sendiri sangat penting dan krisis moral akan menyebabkan
masalah lainya timbul dan mungkin lebih besar. Yang terahir yaitu Human
interest berita ini sangat menyentuh masyarakat yang terutama sangat cinta
terhadap alam dan sangat menjaga kelestarian lingkungan.
Daftar Pustaka
https://news.detik.com/berita/3084750/bicara-di-ktt-iklim-din-singgung-krisis-moral-penyebab-kerusakan-lingkungan
Tugas jurnalistik Analisis News Value
Nama : Putri Rachma Novianti
Kelas : MIK 2B
NIM : 01615146242
STMM MMTC YOGYAKARTA
Komentar
Posting Komentar