Kopeng Desa vokasi nan Asri
Hiruk
pikuk perkotaan kerap kali menimbulkan kepenatan dalam batin. Pada saat seperti
itu hiburan maupun wisata bukan lagi kebutuhan tersier. Memang kehidupan di
kota-kota besar seakan terus melampaui batasnya, jam kerja tidak lagi jadi
pedoman ahirnya suatu pekerjaan, lembur sudah jadi makanan keseharian para
pejuang kehidupan di kota besar. Berangkat pagi pulang pagipun sudah bukan jadi
hal yang tabu untuk dilakukan. Seakan kota tidak pernah merasakan sepi malam di
hari-harinya. Jam malam sudah tak lagi diperuntukan bagi para masyarakat yang
sengaja menduduki tanahnya untuk mencari kehidupan yang terbaik.
Terkadang
pada situasi itu kedamaian mulai berkurang kadarnya dalam diri dan hati
masing-masing individu. Padahal merasa tenang dan damai sangatlah penting agar
pekerjaan yang dilakukan selalu terasa nyaman. Saat rasa tenang dan damai mulai
terkikis keadaan diri akan lebih di kuasai oleh emosi dan rasa lelah. Bagi
sebagian masyarakat yang takingin rasa tenang dan damai terkikis dalam dirinya
maka akhir pekan jadi jawaban kemauanya. Seakan kehidupan di akhir pekan kota-kota
besar berbanding terbalik dengan hari biasanya, Bila hiruk pikuk menjadi
makanan keseharianya di hari kerja, akhir pekan menjadi jawaban kelenganganya. Masyarakat
yang selalu menghiasi keseharianya seakan mulai berpindah untuk sementara ke
tempat-tempat yang lebih asri jauh dari keramaian dan menghirup udara segar
yang susah untuk didapatkanya dihari biasa. Tempat bernuansa pedesaan yang
masih terdengar sura burung berkicau dan katak yang menghiasi suara hujan bisa
jadi solusinya.
Kopeng
adalah desa kecil yang siap merubah kepenatan berubah menjadi ketenangan, udara
segar yang melapisinya selalu menyejukan seakan mengecharge paru-paru yang
jarang merasakan sejuknya udara. Pohon lebat masih menjadi penghias disetiap
jalan yang dimilikinya. Dingin air seakan menjadi ketenangan tersendiri yang
akan memberikan rasa segar. Suara burung tak pernah absen ketika kita berada ditanahnya.
Bahkan saat hujan datangpun seakan para katak menggantikan tugas burung untuk
menghiasi melodi desa itu. Gunung dan air terjun seakan menjadi background
pedesaan itu. Kopeng bukanlah desa yang seperti biasanya, desa ini memang tidak
besar namun memeliki kelengkapan yang lebih dari cukup untuk memenuhi hasrat
para pesinggah yang mendambakan ketenangan.
Desa
yang berada di lereng gunung merbabu ini berada di ketinggian 1500-1700 mdpl yang
mana keadaan alam tersebut menciptakan hawa sejuk dan dingin. Kopeng memiliki
segala hl yang melengkapi keindahanya, keramah tamahan penduduknya seakan
menambah nuansa pedesaan yang selalu melekat dihati. Selain itu kopeng juga
ditetapkan sebagai desa vokasi. Desa vokasi kopeng ini memiliki banyak objek
wisata yang disuguhkanya bagi para pendatangnya. Taman wisata kopeng, Umbul
Songo, Kalipancur, Gardu pandang dan Pohon harapan cuntel adalah tempat wisata
didesa ini yang sedang digandrungi para wisatawan. Namun tenang saja masih
banyak sekali objek wisata lainya yang dimiliki oleh desa ini.
Rute
menuju kopengpun sangat mudah karena desa ini menjadi penghubung antara kota
Salatiga dan kota Magelang. Saat hawa dingin dan sejuk mulai menyelimuti serta
pepohonan yang banyak menghiasi jalanan mulai terlihat itu adalah tanda awal
kita sudah akan sampai di desa ini, namun tenang saja desa kopeng memiliki
plang nama yang akan memberi tahu para traveler bahwa mereka sudah sampai di
desa kopeng ini. Desa ini memiliki banyak penginapan sehimgga tidak usah
bingung ketika hari mulai gelap dan badn membutuhkan tempat untuk merebahkan
beban yang ada. Penginapan yang disediakan pun beragam, dimulai dari harga
35.000 para traveler sudah dapat menikmati penginapan yang memiliki air panas
dan Televisi, ditambah lagi keindahan yang menghiasi latar belakang dibalik
jendela yang ada. Sungguh desa yang patut untuk dimasukan ke list akhir pekan selanjutnya.
Nama : Putri Rachma Novianti
NIM : 1615146241
Kelas : MIK 2B
Nama : Putri Rachma Novianti
NIM : 1615146241
Kelas : MIK 2B
Komentar
Posting Komentar